LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA UMUM
Disusun Oleh
Nama :
Nur Hidayah
NPM :
E1D015045
Prodi :
Agribisnis
Kelompok :
4 (empat)
Hari/Jam :
Jumat, 08:00-09:40 WIB Tanggal :
20 November 2015
Ko-Ass : 1. Retno Windy
2. Tri
Nur Rodiyah Dosen :
Hasan Basri Daulay, M.S
Objek Praktikum : Identifikasi Senyawa Organik
LABORATORIUM
TEKNOLOGi PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kimia
merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan dan senyawa . di antara
banyaknya hal yang di pelajari dalam ilmu kimia tersebut tentu kita mengenal
bagianya yang di sebut kimia organik dimana cabang ini mempelajari senyawa
organik yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen , oksigen
dan nitrogen . Senyawa organik adalah senyawa -senyawa yang dibentuk oleh unsur
karbon yang memiliki sifat-sifat fisik dan sifat - sifat kimia yang khas .
Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasanya dari senyawa unsur lain semata
- mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar .
Identifikasi struktur
senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam laboratorium kimia
organik . Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi
maupun isolasi bahan-bahan alam . Dalam melakukan identifikasi senyawa organik
yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemumian komponen- komponen
penyusun campuran semua metode pemisahan disarankan pada perbedaan sifat fisik
dari komponen -komponen penyusun campuran . Teknik pemisahan seperti ekstraksi
, yang di dasarkan pada perbedaan kelarutan , destilasi fraksinasi dan
destilasi uap , yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap .
Senyawa organik
begitu penting untuk dilakukan pengidentifikasian , agar dapat mengetahui
sifat-sifat dari suatu senyawa organik yang belum diketahui namanya atau sample
larutan tidak tertera nama larutan atau senyawanya . Identifikasi senyawa
organik sangat penting bagi orang yang akan menghabiskan waktunya bekerja dalam
laboratorium atau orang yang akan melakukan penelitian sangat penting untuk
mempelajari identifikasi senyawa organik .
Dalam
mengidentifikasi senyawa organik dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan
suatu pelarut yang khusus untuk menguji suatu senyawa organik diantaranya eter , air , larutan HCl dan lain
- lain
1.2
Tujuan percobaan
Mahasiswa mampu mengidentifikasikan
senyawa organik ( alkohol , fenol , aldehid , keton dan asma karboksilat )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kimia organik
didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup sehingga
timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai kimia organik tidak dapat
diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena sistem kehidupan terutama
terdiri dari air dan senyawa organik, hampir semua bidang yang berurusan dengan
tanaman, hewan, atau mikroorganisme bergantung pada prinsip kimia organik
(Fessenden, 1997).
Senyawa karbon
atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik ialah suatu senyawa yang
unsus-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur, halogenj, atau fosfor. Pada awalnya senyawa karbon
ini secara tidak langsung menunjukan hubungannya dengan sistem kehidupan. Namun
dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang tidak mempunyai hubungan dengan
sistem kehidupan. Misalnya urea yang merupakan senyawa organik dari makhluk
hidup yang berasal dari urin. Urea dapat dibuat dengan cara menguapkan garam
amonium sianat yang merupakan senyawa anorganik menjadi senyawa organik
(Siswoyo, 2009).
Etanol biasa
dikenal dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol murni atau alkohol
saja. Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer. Sifat-Sifat
Etanol dibagi menjadi dua berdasarkan sifat kimanya ; reaksi asam basa,
halogenasi, pembuatan ester, dehidrasi, oksidasi dan pembakaran. Berdasarkan sifat
fisikanya dipengaruhi oleh keberadaan
gugus hidroksil, pendeknya rantai karbon etanol, gugus hidroksil dapat
berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih
sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama.
Etanol digunakan untuk bahan baku industri atau pelarut (Bettelheim, 2005).
Metanol
merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna, dan merupakan cairan yang mudah
terbakar. Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen dengan karbon
monoksida atau karbon dioksida. Metanol banyak dipakai pada industri sebagai
starting material pembuatan berbagai bahan kimia, sebagai cairan pembersih kaca
mobil, pembersih karburator, antibeku, toner mesin fotokopi, dan bahan bakar.
Sifat fisika dan kimia metanol antara lain memiliki rumus molekul CH3OH, massa
molar 32,04 g/mol dan memiliki densitas 0.7918 g/cm³. Api dari metanol biasanya
tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati bila berada dekat
metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak terlihat (Ali,
2005).
Fenol berbentuk
solid, berbau aromatik dan tajam, tidak berwarna. Memiliki titik didih 182°C
dan titik leleh 42°C. Fenol berfungsi sebagai zat antiseptik, zat disinfektan,
Pembuatan pewarna, resin. Sifat kimia yang paling penting dari fenol adalah bahwa
tidak seperti alkohol, mereka bersifat asam. Fenol memiliki nilai Ka sekitar
10-10 (pKa = 10), yang membuat mereka asam lemah, jauh lebih kuat dari air
tetapi jauh lebih lemah dari asam karboksilat (pKa sekitar 5) (Bettelheim,
2005).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
1.
Alat
- Botol semprot
- Gelas piala
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Erlemeyer
- Tabung reaksi + rak
- Penjepit tabung reaksi
- Pipet volume 5 ml
- Batang pengaduk
2. Bahan
- Asetron
- FeCL3
- Asam kromat
- Etanol 95 %
- NaOH 10 %
- Aseton
- Aquadest
3.2 Cara Kerja
3.2.1 test FeCL3 ( test karakteristik
untuk fenol )
Siapkan tabung reaksi lalu masukan sample
yang akan di uji , Tambahkan 5 tetes larutan FeCL3 dan dilakukan penggojokan .
Jika tidak terbentuk warna menunjukan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa
fenol .
3.3.2 test asam kromat ( test
karakteristik alkohol )
Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2 ml
sampel yang akan diuji kedalamnya . Tambahkan 1 ml aseton , kemudian tambahkan
1 tetes asam kromat . Warna orange dari asam kromat akan berubah menjadi biru
kehijauan atau terbentuk endapan jika yang ditambahkan berupa alkohol primer
atau sekunder .
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil pengamatan
No
|
Sampel
|
Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
1.
|
Glukosa
Sukrosa
|
Test FeCl3
|
Kuning pekat
kuning
|
Senyawa fenol
|
2.
|
Glukosa
Sukrosa
|
Test asam kromat
|
Kuning muda
Kuning tua
|
Berubah warna
|
3.2 Pembahasan
Prinsip dari uji
feri klorida adalah mendeteksi keberadaan fenol pada sampel dengan penambahan
larutan feri klorida yang uji positifnya akan menghasilkan warna ungu, merah,
hijau atau biru sebagai akibat dari adanya reaksi gugus OH pada fenol bereaksi
dengan larutan feri klorida. Warna yang diperoleh bergantung pada subtituen
yang terikat pada fenol. Dari data hasil praktikum yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa pada sampel fenol ketika ditambah reagen warnanya menjadi ungu.
Artinya hasil uji feri klorida dengan fenol adalah positif. Hal ini sesuai
dengan literatur bahwa fenol akan bereaksi dengan feri klorida yang ditandai
dengan terbentuknya warna ungu (Sudarmo, 2006).
Etanol biasa
dikenal dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol murni atau alkohol
saja. Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer.
Sifat-Sifat Etanol dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan sifat kimanya: reaksi asam
basa, halogenasi, pembuatan ester, dehidrasi, oksidasi dan pembakaran.
Berdasarkan sifat fisikanya dipengaruhi oleh:
keberadaan gugus hidroksil, pendeknya rantai karbon etanol, gugus
hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya
cair dan lebih sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa
molekul yang sama. Etanol digunakan untuk bahan baku industri atau pelarut.
Dari data hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada
sampel etanol ketika ditambah asam kromat warnanya menjadi kehijauan.
Aldehid dan
keton mengandung gugus karbonil dengan atom oksigen berikatan rangkap dengan
karbon. Aldehid dan keton adalah senyawa yang penting. Beberapa daripadanya
seperti atom aseton (CH3COCH3) dan metaletil keton (CH3COCH2CH3) dipakai dalam
jumlah besar sebagai pelarut. Larutan formaldehid dipakai untuk mengawetkan
jaringan hewan dalam penelitian biologi. Salah satu reaksi penting yang terjadi
pada gugus karbonil aldehid dan keton adalah adisi ikatan rangkap
karbon-oksigen.
Hasil – hasil
dari praktikum yang telah dilakukan secara khusus. Aldehid dan keton memiliki
sifat – sifat yang nyaris mirip satu sama lain. Namun demikian, oleh karena
perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka
menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara keduanya,
yaitu Aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit dan Aldehid lebih
reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik, yang mana reaksi ini
merupakan karakteristik terhadap gugu karbonil.
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Senyawa organik merupakan golongan besar
senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan
oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak
di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan
komponen penting dalam biokimia.
6.2
Saran
Dalam melakukan praktikum, praktikan
hendaknya memahami alat, bahan serta langkah kerja yang digunakan sehingga
kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka
Ali & tim Eramedia. 2005.Kamus Pintar Kimia. Publisher Eramedia.
Anonim, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Umum. Universitas Bengkulu; Bengkulu.
Bettelheim, 2005. Pengantar Kimia Organik dan
Hayati. ITB ; Bandung.
Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Bina Aksara.
Jakarta.
http://rakkhitanando.blogspot.co.id/2014/12/laporan-pratikum-kimia-identivikasi_9.html diakses pada 21
November 2015.
Siswoyo, Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta