LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA UMUM
Disusun
Oleh
Nama
: Nur Hidayah
NPM
: E1D015045
Prodi
: Agribisnis
Kelompok
: 4 (empat)
Hari/Jam
: Jumat, 08:00-09:40 WIB Tanggal :
27 November 2015
Ko-Ass : 1. Retno Windy
2. Tri Nur Rodiyah
Dosen
: Hasan Basri Daulay, M.SObjek
Praktikum : Analisa Kualitas Air
LABORATORIUM
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Air
merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri
dari air. Pada tubuh
orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan terdiri dari air, anak-anak sekitar
65%, dan untuk bayi sekitar 80%. Menurut WHO, tiap orang di negara-negara maju
memerlukan air antara 60-120 liter per hari, sedangkan di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter
per hari.
Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78%
air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh
manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk
menghindari dehidrasi.
Jika melihat uraian diatas , air sangatlah penting
bagi kehidupan manusia , baik untuk dirinya maupun di luar dari dirinya seperti
penelitian , kelangsungan hidup di muka bumi , dan lain-lain. Namun air di muka
bumi ini sangatlah beragam , tetapi air yang paling umum ialah air yang dapat dipakai dan air yang tidak dapat
dipakai. Mengapa bisa begitu ?, karena di muka bumi ini ada
pencemaran air. Air yang sering kita minum , itu adalah air yang tidak murni ,
karena dalam air itu ada berbagai macam zat – zat yang terkandung di dalamnya.
Maka dari itu dengan adanya praktikum analisa kualitas
air , kita bisa mengetahui air mana yang
dapat kita gunakan, air mana yang tidak dapat kita gunakan dan
juga kita dapat menganalisis kualitas serta kandungan apa saja yang terkandung
dari macam-macam air.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menguji atau
menganalisis beberapa sifat fisis dan sifat kimia air secara kualitatif dan kuantitatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan seluruh
makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup.
Ilmu yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses penyebaran, dan
kebiasaan alami air dikenal dengan hidrologi. Hidrologi merupakan induk ilmu
untuk percabangan teknik sipil, dan hidrologi mempelajari masalah persediaan
air dan penyaluran kotoran, sistem pengaliran air dan irigasi, peraturan
navigasi dan sungai, dan pengendalian banjir dan tenaga air (anonim, 2009).
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologis. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi seperti hujan, embun, mata air, lintasan bawah tanah, dan dibeberapa negara tertentu air sungai juga berasal
dari lelehan es atau salju. Selain itu air juga mengalirkan sedimen dan polutan (Anonim,2009).
Air ledeng adalah air yang telah melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau BPAM yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Air ledeng adalah air yang telah melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM, PDAM, atau BPAM yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Air sumur merupakan air yang berasal dari dalam
tanah maupun bersal dari mata air ataupun hujan. Mayoritas di Indonesia menggunakan
air sumur sebagai pemenuh kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari. Namaun
penggalian sumur di sembarang tempat dapat menyebabkan adanya kandungan zat
berbahaya di dalam air sumur.
Air
limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh
manusia. Biasanya air limbah dialirkan melalui saluran air kombinasi atau
saluran sanitasi, dan diolah di fasilitas pengolahan air limbah (septic tank).
Sedangkan
air rawa merupakan air yang tak layak untuk konsumsi karena berasal dari pembusukan
zat-zat organik, yang terdapat banyak kuman disana. Biasanya air rawa berbau
tak sedap dan warnanya sangat keruh.
Analisa Umum pada Air
Jika
air telah tercemar oleh bakteri (misalnya
Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya lainnya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, tetapi
banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara
mendidihkan air.
Jadi, air yang akan digunakan untuk air minum tidak bisa sembarang air, misalnya di rumah anda, sumber air berasal dari air tanah, yang diambil dengan menggunakan jetpump, meskipun secara kasat mata tampak jernih, tetapi belum tentu memenuhi syarat, karena kondisi lingkungan disekitarnya akan sangat menentukan kualitas air tersebut. Untuk memastikan apakah air tanah yang ada di rumah anda memenuhi syarat untuk di minum atau tidak, sebaiknya anda membawa sampel air tersebut ke laboratorium pengujian seperti Sucofindo, atau lab-lab swasta lain yang banyak menjual jasa untuk pemeriksaan air, tapi cek juga apakah lab yang akan anda gunakan sudah terakreditasi atau belum. Ini untuk menjamin akurasi hasil pemeriksaan. Jika lab-nya sudah terakreditasi, maka validitas hasil pengujian tentunya lebih terpercaya.
Syarat air minum tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002.. Persyaratan kualitas air minum meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi, dan fisik. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung logam berat dan bakteri patogen seperti E. Coli.. Untuk lebih detil mengetahui rincian syarat air minum, anda dapat melihatnya dalam Kepmenkes tersebut (anonim,2009).
Jadi, air yang akan digunakan untuk air minum tidak bisa sembarang air, misalnya di rumah anda, sumber air berasal dari air tanah, yang diambil dengan menggunakan jetpump, meskipun secara kasat mata tampak jernih, tetapi belum tentu memenuhi syarat, karena kondisi lingkungan disekitarnya akan sangat menentukan kualitas air tersebut. Untuk memastikan apakah air tanah yang ada di rumah anda memenuhi syarat untuk di minum atau tidak, sebaiknya anda membawa sampel air tersebut ke laboratorium pengujian seperti Sucofindo, atau lab-lab swasta lain yang banyak menjual jasa untuk pemeriksaan air, tapi cek juga apakah lab yang akan anda gunakan sudah terakreditasi atau belum. Ini untuk menjamin akurasi hasil pemeriksaan. Jika lab-nya sudah terakreditasi, maka validitas hasil pengujian tentunya lebih terpercaya.
Syarat air minum tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002.. Persyaratan kualitas air minum meliputi persyaratan bakteriologis, kimiawi, dan fisik. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung logam berat dan bakteri patogen seperti E. Coli.. Untuk lebih detil mengetahui rincian syarat air minum, anda dapat melihatnya dalam Kepmenkes tersebut (anonim,2009).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan
Bahan
Alat yang digunakan
·
Gelas ukur 50 mL
·
Gelas ukur 100 mL
·
Pipet tetes
·
Pipet volume 5 mL
·
Pipet volume 10 mL
·
Lampu spritus
·
Tabung reaksi + rak
·
Batang pengaduk
·
Corong kaca
·
Penjepit tabung reaksi
·
Erlemeyer
·
Kompor listrik / gas
·
Buret dan statif
·
Corong
·
Neraca analitik
·
Botol semprot
·
Termometer
Bahan yang digunakan
·
Aquades
·
Kertas lakmus biru
·
Air sumur
·
Air limbah
·
Air rawa
·
Air danau
·
Air galon
3.2 Cara Kerja
v Suhu/temperatur
1.
Siapkan sampel (buka tutup botol sampel)
2.
Celupkan alat pengukur suhu (termometer atau O2 meter)
ke dalam sampel, pastikan tangan anda tidak bersentuhan dengan alat pengukur
tersebut
3.
Baca angka yang tertera pada alat tersebut
v Zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi
1.
Ambil sampel
sebanyak 10 ml dengan gelas ukur dan tuangkan kedalam gelas piala lalu panaskan
2.
Perhatikan, apakah sampel menjadi keruh atau terjadi
pengendapan
3.
Jika sampel menjadi keruh berarti ada zat padat
terlarut, sedangkan jika terjadi pengendapan maka sampel mengandung zat padat
tersuspensi
v Warna
1.
Ambil sampel kedalam tabung reaksi sebanyak ± ¾ dari
volume tabung reaksi
2.
Bandingkan warna sampel dengan larutan aquades yang
telah disediakan
v Amoniak (NH3)
1.
Masukkan 10-15 ml sampel kedalam tabung reaksi
2.
Lipat lakmus kedalam mulut tabung reaksi
3.
Panaskan diatas lampu spiritus
4.
Amati sampel apakah tercium bau tengik atau tidak
5.
Jika sampel tetap berwarna biru atau berbau tengik
maka sampel mengandung amoniak
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
No
|
Parameter
|
Hasil Pengamatan
|
|||
Air ledeng
|
Air limbah
|
Air sumur
|
Air danau
|
||
1.
|
Suhu
|
26°C
|
29°C
|
28°C
|
21°C
|
2.
|
Zat padat terlarut
|
Tidak ada
|
Tidak mengandung
|
Mengandung
|
Tidak mengandung
|
3.
|
Zat padat tersuspensi
|
Tidak ada
|
Tidak mengandung
|
Tidak mengandung
|
Mengandung
|
4.
|
Warna
|
Sama jernih
|
Lebih keruh
|
Lebih keruh
|
Lebih keruh
|
5.
|
Amoniak
|
Mengandung
|
Mengandung
|
Mengandung
|
Tidak mengandung
|
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Air Rawa
Pada uji yang pertama
kami lakukan yaitu uji suhu ,
ternyata suhu air ledeng ketika di teliti adalah
kisaran 26 C , ini berarti bahwa suhu air ini tidak normal , karena
tidak berada pada suhu ± 3OC dari suhu
lingkungan (Suhu lingkungan 32OC).
Sedangkan air limbah suhunya 29° C yaitu suhu yang tergolong normal. Begitu
pula air sumur yang suhunya adalah 28 ° C. Namun berbeda dengan air danau, air
danau memiliki suhu yang relatif jauh dari suhu lingkungan yakni 21 ° C.
Dan uji pada uji yang kedua
yaitu uji zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi , air ledeng ketika di teliti ternyata airnya tidak menjadi keruh dan ketika dilihat dibawahnya tidak ada endapan. Ini berarti bahwa pada air ledeng tidak terdapat zat padat terlarut ataupun zat padat tersuspensi. Sampel air sumur yang
diuji ternyata mengandung padat terlarut karena saat dipanaskan airnya berubah
menjadi keruh, berbeda dengan air limbah dan air danau yang tidak mengandung
zat padat terlarut. Sama seperti air ledeng, air limbah dan air sumur tidak
mengandung zat padat tersuspensi sedangkan air danau mengandung zat padat
tersuspensi.
Pada uji yang ketiga yaitu uji warna , air ledeng ketika dibandingkan dengan larutan standar yaitu
aquades ternyata warna airnya sama jernihnya dengan
larutan
standar aquades. Hal ini mengindikasikan bahwa pada air ledeng tidak tercampur dengan zat – zat lain . Sementara tiga sampel air lainnya mempunyai warna yang
lebih keruh dari aquades.
Pada uji yang keempat yaitu uji amoniak , air ledeng ketika diuji dengan lakmus biru ternyata lakmus tersebut tetap
berwarna biru , dan ketika dicium berbau
tengik. Ini berarti bahwa pada air ledeng yang kami teliti mengandung amoniak, begitu pula dengan air
sumur dan air limbah . Lain halnya dengan air danau yang tidak mengandung amoni
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Suhu,
rasa dan bau, kekeruhan, warna, zat padat total merupakan sifat fisis air, sedangkan sifat kimia air
terdiri dari Ph, zat besi (Fe), DO (disolve oxygen) , dan COD (chemical oxygen
demand).
6.2 Saran
Saran dalam praktikum kali ini
yang membahas “Analisa Kualitas Air” ini ialah
seharusnya praktikan mencoba semua langkah praktikum agar mengetahui
semua hasil analisa dari sifat fisis dan kimia air yang diuji.
BAB VII
DAFTAR
PUSTAKA
Alkalinitas.http://maswira-weblog.com.2 Desember 2013
Analisa Air
Dalam Industri. http://wikipedia.com.3 Desember 2013
Aqua.http://danoneaqua.com.1 Desember 2013
Baku Mutu Air.http://wikipedia.com.3 Desember 2013
http://wikipedia.com.1 Desember 2013
Kesadahan.http://o-fish.wordpress.com.2 Desember 2013
sungai.wikipedia.com 1 Desember 2013
teori sampel.wikipedia.com.1 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar