Minggu, 14 Februari 2016

laporan uji molekul



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM


Disusun Oleh
Nama                                  : Nur Hidayah                        
NPM                                   : E1D015045                          
Prodi                                   : Agribisnis
Kelompok                           : 4 (empat)
Hari/Jam                              : Jumat, 08:00-09:40 WIB     
Tanggal                               : 20 November 2015  
Ko-Ass                                : 1. Retno Windy
                                            2. Tri Nur Rodiyah                 
Dosen                                  : Hasan Basri Daulay, M.SObjek Praktikum                                  : Uji Molekul Kimia Hayati







LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
            Dalam kehidupan kita sehari pasti kita memerlukan makan. Dan makanan yang kita makan tersebut tentunya banyak mengandung berbagai macam asupan gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. Tetapi asupan yang paling sering kita makan dan masuk dalam tubuh kita adalah karbohidrat dan protein hal itu karena tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup , akan tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang.
Nasi , singkong (umbi-umbian ) dan tepung merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam karbohidrat di muka bumi ini. Sama halnya dengan telur , daging , susu yang juga merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
Bagi orang awam seperti kita tentu saja mungkin belum mengetahui dengan jelas asupan apa saja yang kita makan setiap hariny untuk memenuhi kehidupan kita, hingga badan kita bisa menjadi sedemikian rupa. Dalm diri kita sebagai orang awam pasti muncul berbgai pertanyaan dalam diri kita seperti ; apakah karbohidrat itu ? apakah protein itu ? . Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia organik ini semua pertanyaan itu dapat terjawab. Oleh karena itu pada praktikum ini akan membahas tentang Uji molekul kimia hayati yaitu uji karbohidrat dan protein.
            Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton yang secara alamiah terbagi atas Monosakarida, Oligosakarida, dan Polisakarida. Monosakarida mengandung satugugus aldehid disebut aldesa, seperti fruktosa. Oligosakarida adalah karbohidrat dengan2 sampai 8 polimer monosakarida berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis menghasilkan oligosa dan monosakarida.
Semua jenis karbohidrat akan berwarna merah bila larutannya diberi beberapa tetes α-Naphtol sebagai uji Molisch. Cara lain unuk mengetahui adanya karbohidrat adalah dengan uji Benedict (adanya gula pereduksi berwarna hijau, kuning atau merah). Uji Fehling  (endapan merah bata). Reaksi dengan golongan phenol akan menghasilkan warna berbeda dari tiap-tiap golongan karbohidrat.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Struktur protein  dapat digolongkan berdasarkan bentuk dan proses pembentukan serta sifat fisiknya. Terdapat empat struktur protein yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener. Selain penggolongan juga sering dilakukan sebagai sebagai protein serabut atau dan protein globular. Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan.
            Beberapa uji yang akan dilakukan pada praktikum ini antara lain uji mollisch , dan uji fehling yang merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan karbohidrat. Serta  reaksi biuret , reaksi millon , dan reaksi nihidrin merupakan dua pengujian dari sekian banyak pengujian dalam kimia ini untuk menguji kandungan protein.

1.2  Tujuan
1.      Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat, protein dan lemak.
2.      Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3.      Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010).
Karbohidrat merupakan sesuatu yang istimewa atau spesial karena karbohidrat adalah produk fotosintesis yang banyak ditemukan pada tumbuhan yang melaksanakan sistem sintesis. Karbohidrat merupakan bagian paling penting dalam tumbuhan berkayu (Pallardy, 2007).
Nama karbohidrat sama dengan kelas molekul-molekul yang terdiri dari molekul gula halus atau kecil dilarutkan ke dalam “soft drinks” menjadi polisakarida, menjadi molekul - molekul pati atau amilum yang dikomsumsi manusia di dalam pasta dan kentang – kentang (Campbell, 2009).
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang tersusun atas karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Didalam karbohidrat terdapat gugus fungsional antara lain: gugus hidroksil (OH) dan sebuah gugus aldehida (keton). Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya:
A). Monosakarida
Monosakarida merupakan bahasa dari bahasa Yunani monos berarti “tunggal” dan sacchar berarti gula. Umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan CH2O (Campbell, 2002).
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan kebanyakan mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal (Sastrohamidjojo, 2005). Berdasarkan gugus karbonilnya, monosakarida dibagi menjadi :
·         Aldosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehid (alkanal)
·         Ketosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton (alkanon)
Monosakarida yang penting :
·         Glukosa           : terdapat pada buah
·         Fruktosa          : terdapat pada buah dan madu
·         Galaktosa : tidak ditemukan secara alami
B). Disakarida
Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan bersama – sama gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik non-polar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama atau berbeda (Sastrohamidjojo, 2005). Disakarida yang penting :      
·        Maltosa            : terdapat pada biji-bijian
·        Sukrosa            : terdapat pada gula tebu, dan gula bit
·        Laktosa            : terdapat pada susu
C). Polisakarida
            Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Beberapa di antara polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya ketika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya (Campbell, 2002).
Polisakarida yang penting :
·        Amilum           : terdapat sebagai simpanan energi pada hewan
·        Selulosa           : terdapat sebagai simpanan energy pada tumbuhan
·        Glikogen         : terdapat pada serat tumbuhan

Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya (Almatsier, 2010):
Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah. Karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.
Penghemat protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
Pengatur metabolisme lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang akan dikeluarkan.
Ada beberapa uji yang digunakan untu menguji karbohidrat yaitu uji molisch dan uji fehling.
1. Uji molisch adalah uji yang berprinsip dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molisch.
2. Uji fehling adalah uji yang bertujuan   untuk memperlihatkan   ada   atau   tidaknya   gula   pereduksi. Karena prinsip kerjanya adalah grafimetri sehingga dengan mudah dapat ditentukan cuplikan yang mengandung karbohidrat Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.  Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi berwarna hijau kekuningan.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. (Samsuri, Istamar dkk. 2004)
Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan peptida. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun tumbuhan. Berdasarkan komponen penyusunnya, protein dapat dibagi menjadi :
1. Protein sederhana, yaitu yang tersusun hanya dari asam amino saja.
2. Protein majemuk, yaitu protein tersusun dari asam amino dan gugus prospetik. Contohnya : glikoprotein, lippoprotein, nukleoprotein, metalprotein, dan kromoprotein.
(Penyusun, Tim. 2014)
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) Samsuri, Istamar dkk. 2004).
Untuk mengetahui apakah bahan makanan mengandung protein atau tidak, dapat diuji melalui reaksi warna seperti : uji biuret, Xantoprotein, Millon, Ninhidrin, dan uji Sakaguchi
( Penyusun, Tim. 2014)













BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
Alat :
1.      Botol semprot
2.      Gelas piala 100 ml
3.      Gelas ukur 10 ml dan 25 ml
4.      Pipet tetes
5.      Erlenmeyer 250 ml
6.      Tabung realsi + Rak
7.      Penjepit tabung reaksi
8.      Pipet volum 5 ml
9.      Penangas air
10.    Gelas piala 1000 ml / 500 ml
11.    Kompor listrik/kompor gas
Bahan :
1.      Reagen Ninhidrin
2.      NaOH 10 M
3.      Fruktosa
4.      α-naftol
5.      Sukrosa
6.      Etanol
7.      Amilum
8.      Aquades
9.      Madu
10.    Reagen Mollisch
11.    HNO3
12.    H2SO4
13.    Reagen Millon
14.    Fehling
15.    NaNO2 0,15 M
16.    Fehling B
17.    CuSO4
18.    Air bromin

3.2 Cara kerja
3.2.1 Uji karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
1. Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
2. Menambahkan ke dalam masing-masing tabung :
·  Tabung I : menambahkan 2 ml glukosa 2 %
·  Tabung II : menambahkan 2 ml fruktosa 2 %
·  Tabung III : menambahkan 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
·  Tabung IV : menambahkan 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %
·  Tabung V : menambahkan 2 ml madu 50 % dalam air
3. Menambahkan kedalam masing-masing tabung 2 tetes reagen Molisch ( 10 % α-naftol  dalam etanol).
4. Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui dindng tabung reaksi sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
3.2.1.2 Uji Fehling
1. Mengambil satu buah tabung reaksi, mengisi dengan air suling.
2. Menambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B ke dalam tabung reaksi  yang lain.
3. Mencampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
4. Membagi larutan nomor 4 menjadi 3 bagian (dalam tabung reaksi).
5. Selanjutnya :
·  Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10 %
·  Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10 %
·  Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2 %
6. Memanaskan ke tiga tabung reaksi di atas dengan penangas air dengan suhu sekitar 600 C, selama 10 menit.
7. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
3.2.2 Uji Protein dan Asam Amino
         Empat larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah : larutan putih telur, larutan susu, larutan estrak kaldu, dan larutan X. Menguji ke empat  larutan tersebut dengan uji Biuret, uji Millon, Xantoprotein, dan uji Ninhidrin.
3.2.2.1 Reaksi Biuret
1. Menyiapakn empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Selanjutnya :
·   Tabung I : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
·   Tabung II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
·   Tabung III : + 2 ml ekstrak kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
·   Tabung IV : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
3. Mengocok tabung reaksi I – IV, dan mengamati apa yang terjadi.
4.2.2.2  Reaksi Millon
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Kedalam masing-masing tabung :
·   Memasukkan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
·   Menambahkan 5 tetes pereaksi Millon.
·   Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
·   Mendinginkan pada suhu kamar.
·   Menambah 5 tetes NaNO2 0,15 M
·   Mengamati warna yang terjadi.
4.2.2.3 Reaksi Xantoprotein
1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
·   Memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
·   Menambah 0,5 ml HNO3 pekat.
·   Mengamati apa yang terjadi.
·   Menambahkan NaOH hingga alkalis ( tes dengan lakmus).
·   Mengmati warna yang tterjadi.
4.2.2.4  Reaksi Ninhidrin
1. Menyediakan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
·   Memasukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas.
·   Menambah 5 tetes larutan Ninhidrin.
·   Mendidihkan selama 2 menit lalu amati warna yang terjadi
BAB IV
HASIL PENGAMATAN


No.
Sampel/contoh
Hasil Pengamatan
Hasil Uji Molisch
Hasil Uji Fehling
1.
Glukosa 2 %
Molisch : cokelat
H2SO4   : cokelat tua
Hijau pekat
2.
Fruktosa 2 %
Molisch : ungu padat
H2SO4   : ungu kecoklatan
-
3.
Sukrosa (gula telur) 2 %
Molisch : ungu pudar
H2SO4   : coklat pudar
Hijau pekat
4.
Amilum 2 %
Molisch : putih kemerahan
H2SO4   : coklat pudar
Hijau pekat
5.
Madu 50 %
Molisch : ungu
H2SO4   : ungu pudar
-

Kesimpulan :
No.
Uji
Telur
Susu
Kaldu
Air Liur
1.
Biuret
Ungu muda bening
Putih kebiruan pekat
Putih kehijauan
bening
Biru bening
2.
Millon
Ungu menggumpal
Putih menggumpal
Putih bening
Ungu pudar
3.
Xantoprotein
Kuning kental
Putih pekat
Putih bening pudar
Putih
4.
Ninhidrin
Putih pudar
Putih keunguan
Putih keruh kecoklatan
Putih bening













BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini judul percobaannya adalah tentang uji molekul kimia hayati. Tujuan dari praktikum ini adalah supaya mahasiswa mampu menganalisis sifat fisis dan kimia melkul karbohidrat, protein dan lemak, mahasiswa mampu menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukurnya, serta mahasiswa mampu melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati. Uji molekul hayati yang dilakukan di percobaan ini adalah menguji karbohidratdan protein.
Berdasarkan teori karbohidrat senyawa karbon yang tersusun atas karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Dan memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Sedangkan protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan peptida dan berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Untuk uji karbohidrat sampel yang digunakan antara lain glukosa, fruktosa, sukrosa, amilum, dan madu. Untuk pengujian karbohidrat ini dilakukan dengan dua uji, yaitu uji molisch dan uji fehling.  Sedangkan untuk uji protein sampel yang digunakan antara lain putih telur, susu, ekstrak kaldu, dan larutan X. Untuk pengujian protein ini di lakukan dengan 4 macam uji, yaitu uji biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin. Hasil yang didapat pada praktikum ini antara lain:
Untuk uji karbohidrat:
1. Glukosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan berwarna coklat terang, dan dengan uji fehing menghasilkan warna dari sebelumnya biru menjadi orange/merah bata. Fruktosa dengan  uji molisch menghasilkan lapisan berwarna coklat gelap.
2. Sukrosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan warna coklat tidak terlalu tampak, dan dengan uji fehling mengasilkan warna coklat.
3. Amilum dengan uji molisch menghasilkan warna coklat pekat, dan dengan uji fehling terbentuk dua lapisan, berwarna hijau tosak (atas) dan berwarna biru (bawah).
4. Madu dengan uji molisch menghasilkan warna coklat pekat.
Dari semua uji yang dilakukan disimpulakn bahwa semua sampel mengandung karbohidrat, baik di uji dengan uji molisch ataupun uji fehling. Selain itu untuk glukosa diketahui bahwa glukosa mengandung gula pereduksi, hal itu karena dengan uji fehling menghasilkan endapan merah bata yang menandakan terjadi reaksi yaitu,  ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O.
Untuk uji protein didapatkan hasil bahwa untuk semua sampel yang di uji baik dengan uji biuret, millon, xantoprotein, dan ninhidrin semuanya menandakan mengandung protein, hanay saja kandungan protein untuk tiap sampel dan tiap pengujian berbeda-beda satu dengan yang lain dan sampel yang paling banyak mengandung protein adalah putih telur dan paling sedikit mengandung protein  adalah larutan X.



























BAB VI
                                                                  PENUTUP                                               

6.1 Kesimpulan
1. Sifat fisis adalah sifat dari suatu zat yang dapat diamati tanpa merubah struktur materi penyusun zat ters sedangkan sifat kimia adalah sifat yang hanya dapat diamati saat zat telah berubah reaksinyaa.
2. Reaksi karbohidrat dan sekutunya adalah reaksi yang terjadi akibat uji molekul hayati untuk mengetahui sifat senyawa tersebut.
3. Uji molekul kimia hayati terdiri dari uji karbohidrat, uji protein dan asam amino, uji fehling, uji molisch, reaksi millon, reaksi biuret, reaksi ninhidri dan reaksi sakaguchi.


6.2 Saran
Saran untuk teman-teman praktikan supaya bisa menjaga alat-alat laboratorium dengan baik, lebih kondusif saat praktikum, lebih menjaga kebersihan laboratorium setelah selesai melakukan percobaan dan agar lebih belajar dengan sungguh-sungguh dan teliti supaya hasil yang didapat sesuai harapan sehingga kita bisa menjadi praktikan yang handal dan semoga dipraktikum selanjutnya lebih lancar.















DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Campbell, Neil. A. dkk. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil. A. et.al. 2009. Biology Concepts & Connections. San Francisco:    Pearson                     Benjamin Cummings.
Pallardy, Stephen G. 2007. Physiology of Woody Plants. United States of America:                           Academic Press.
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, danProtein.                             Yogyakarta: UGM Press.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar