Minggu, 14 Februari 2016

laporan kimia cara menyatakan konsentrasi



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA









Nama                                : Nur Hidayah
NPM                                 : E1D015045
Prodi                                  : Agribisnis
Kelompok                          : 4 (empat)
Hari / jam                          : Jumat, 08:00-09:40 WIB
Tanggal                             : 6 November 2015
Ko-Ass                              : 1. Retno Windy
   2. Tri Nur Rodiyah
Dosen                               : Drs. Hasan B.Daulay, MS
Objek Praktikum                   : Cara-Cara Menyatakan          Konsentrasi Larutan



LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015





BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Larutan merupakan istilah yang tak asing lagi ditelinga kita, karena dalam kehidupan sehari-hari larutan sering kali disebut. Kita pun sudah mempelajarinya sejak di bangku sekolah menengah. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny yang memiliki komposisi merata diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan terdiri dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut. Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak dibandingkan dengan zat terlarut.
            Larutan memiliki tiga fase, yaitu fase gas, padat dan cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, besi dan logam lainnya. Sedangkan larutan cair contohnya larutan teh, kopi dan air laut, dimana setiap larutan memiliki konsentrasi yang berbeda-beda.
        Di dalam larutan yang mengandung dua komponen yaitu komponen zat terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan biner.Kemampuan pelarut melarutkan zat terlarut pada suatu suhu mempunyai batasan tertentu. Larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut sebagai larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan disebut larutan tidak jenuh. Namun kadang- kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada yang seharusnya dapat larut dalam pelarut tersebut pada suhu tertentu. larutan yang mempunyai kondisi seperti ini dikatakan sebagai larutan lewat jenuh.
            Larutan dapat dibuat dari dua macam zat, yaitu zat padat dan zat cair. Larutan dibuat untuk mendapatkan campuran larutan dari dua zat atau lebih. Larutan memiliki dua sifat, yaitu larutan eksoterm dan larutan endoterm.
1.2  Tujuan Percobaan
1.      Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan
2.      Mampu membuat larutan pada berbagai tingkatan konsentrasi



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Larutan didefinisikan sebagai campuran dua zat atau lebih yang homogen terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat dibagi menjadi larutan padat, gas, dan cair. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute (zat terlarut) relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute.
       Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004).
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Cara menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
1.      Persen berat ( % W/W)
Menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam gram larutan          
2.      Persen volume (% V/V)
Menyatakan volume (ml) zat terlarut dalam volum larutan (ml)
3.      Persen berat per volume (% W/V)
Menyatakan jumlah gram zat terlarut dalam 100 ml larutan
4.      Part permillion (ppm) dan part perbillon (ppb)
Konsentrasi ppm dan ppb digunakan untuk larutan yang sangat encer
5.      Fraksi mol (fx)
Menyatakan jumlah zat terlarut atau pelarut dalam larutan
6.      Molaritas (M)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan
7.      Molalitas (m)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram (1000 g) pelarut
8.      Normalitas (N)
Menyatakan banyaknya mol ekivalen zat terlarut dalam liter larutan.

BAB III
METODELOGI


3.1 Alat dan Bahan

Alat:                                                                Bahan:
1.      Pipet Ukur                                           1. H2SO4
2.      Pipet Gondok                                      2. NaCl
3.      Neraca Analitik                                   3. NaOH
4.      Botol Semprot                                     4. Etanol
5.      Kaca Arloji                                          5. KlO3
6.      Labu Ukur                                           6. HCl
7.      Bola Hisap                                          7. Asam Oksalat
8.      Sikat Tabung Reaksi                           8. Urea
9.      Corong

3.2  Cara Kerja

3.2.1   Membuat Larutan NaCl 1 %
Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam Labu Ukur 50 ml, sampai tanda batas.

3.2.2   Membuat Larutan Etanol 5%
Dipipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas. Kocok sampai larutan menjadi homogen.


3.2.3   Membuat Larutan 0,01 M KIO3 ( Mr. 214 gram/mol )
Ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan Neraca Analitik, kemudian dimasukkan ke dalam Labu Ukur 50 ml dan dilarutkan ke dalam aquades sampai tanda batas.
 3.2.4 Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr.98 gram/mol)
Di pipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur,kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
v  Labu ukur 50 ml diisi terlebih dahulu dengan aquades,kira-kira 25 ml, selanjutnya ditambahkan  ditambahkan lagi dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini juga berlaku untuk membuat larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.

3.2.5   Membuat Larutan 0,1 N HCl ( Mr. 36,5 gram/mol )
Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam Labu Ukur 50 ml sampai tanda batas.

3.2.6   Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat ( Mr. H2C2O4. 2H2O. 126 gram/mol )
Ditimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

3.2.7 Membuat Larutan 1 N NaOH ( Mr, 40 gram/mol )
Ditimbang 0.2 gram NaOH, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanpa batas.

3.2.8   Membuat Larutan 1000 ppm Nitrogen ( N2 ) dalam Urea ( Mr. CO(NH2)2 60 gram/mol )
Ditimbang 0,1086 gram urea dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.










BAB IV
HASIL PENGAMATAN


1.      Membuat Larutan NaCl 1%
% W/V   = gram zat terlarut  x 100 %
                                  ml larutan
            1%          = gram zat terlarut   x 100%
                                    50 ml
                 100 g = 50 ml
                        g = 50 ml / 100
       gram NaCl  = 0,5 g

2.      Membuat Larutan Etanol 5%
% V/V    = ml zat terlarut   x 100%
                                 ml larutan
            5%          = ml zat terlarut   x 100%
                                 50 ml
            250 ml    = 100 ml
ml etanol         = 2,5 ml
3.      Membuat larutan 0,01 M KIO3
               M      =          ___gram zat terlarut    _       
                                    Mr  zat terlarut x liter larutan
          0,01 M   =          __gram terlarut_
                                                 214 x 0,05 l
         Gram KlO3         =          0,107 gram
4.      Membuat Larutan 0,1 M H2SO4
0,5 x 1,303      =          0,6515 gram
M =  0,6515    = 0.6515   =  0,13 gram 98 x 0,05 
                                          4,9




5.      Membuat Larutan 0,1 N HCl
      N        = mol ekivalen zat terlarut ( Ek )             Ek = Gram zat terlarut
                                volume larutan                                          BE    
BE     = Mr / n                                                    37 / 100 x 0,415 = 0,15355 gram
           = 36,5 / 1 = 36,5
Ek      = 0,15355 gram  =  0,0042                      N =     0,0042   =  0,08 N
                          36,5                                                              0,05

6.      Membuat Larutan 0,1 N Asam Oksalat
      BE     = 126 / 2          = 63
      EK     = 0,3151 / 63    = 0,005
       N       = 0,005 / 0,05   = 0,1

7.      Membuat Larutan 1 N NaOH
       BE    = 40 / 10       = 4
       Ek     = 0,2 / 4        = 0,05
        N      = 0,05 / 0,05 = 1

8.      Membuat Larutan 1000 ppm N2 dalam Urea
      ppm =   0,1086   x 106 
                 50 gram
      ppm = 2172 / gram












BAB V
PEMBAHASAN

1.   Membuat Larutan Nacl 1%
Ditimbang sebanyak 0,5 gram Nacl dengan neraca analitik. Kemudian dilarutkan dengan aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas
2.   Membuat Larutan etanol 5%
Dipipet sebanyak 50 ml larutan absolute dengan pipet ukur, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas
3.   Membuat Larutan 0,01 M KIO3 (Mr.214 gram/mol)
ditimbang sebanyak 0,107 gram KIO3 dengan neraca analitik, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml,di larutkan dengan aquades tanda batas.
4.  Membuat Larutan 0,1 M H2SO4
Ditimbang sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan dengan pipet ukur. Kemudian diencerkan ke dalam aquades di dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
5.   Membuat Larutan 0,1 N HCL (Mr.36,5 gram.mol)                                                                     
 Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur kemudian diencerkan dengan    aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
6.   Membuat Larutan 0,1 N asam oksalat (Mr.H2C2O4.2 H2O.126 gram/mol)
Ditimbang 0,3151 gram asam oksalat dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas
7.   Membuat larutan 1 N NaOH
Ditimbang sebanyak 0,2 gram asam oksalat dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
8.   Membuat Larutan 1000 ppm N2 dalam Urea
Ditimbang 0,1086 gram urea dengan neraca analitik kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.







BAB VI
PENUTUP


6.1 Kesimpulan
       Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa :
Ø  Berbagai satuan konsentrasi larutan dapat dinyatakan banyaknya jika zat terlarut di dalam jumlah yang tertenu.
Ø  Membuat larutan pada berbagai konsentrasi ada beberapa cara, yaitu :
ü  Persen berat (% w/w)
ü  Persen volume (% V/V)
ü  Persen berat per volume (% W/V)
ü  Part permillion (ppm) dan part perbillion (ppb)
ü  Fraksi mol (fx)
ü  Molaritas (M)
ü  Molalitas (m)
ü  Normalitas (N)

6.2 Saran
Agar semua pratikan mampu menguasai materi percoabaan dan cermat serta teliti untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Serta kedepannya dapat memberikan saran yang lebih baik dan tepat bagi praktikan.











JAWABAN PERTANYAAN

1)      80 gram H2SO4 dilarutkan dengan 120 gram air.
Dik : Mr. H2SO4 98 gram / mol          Mr. air ( H2O ) 18 gram / mol
BJ H2SO4 1303 gram / ml                   BJ Air 1 gram / ml
Konsentrasi H2SO4 100 %
Mr. air 18
a)      Persen Berat        = masa zat terlarut  x 100%   =  80 x 100%
                                                       Massa pelarut                            120
                                                  = 8000 / 120%                       = 66,69 %
b)      Molalitas ( m )     = mol zat terlarut                   =  98 gram / mol
                                    kg pelarut                                0,12 kg
                             = 816,67 mol / 1000 gram
c)      Molaritas ( M )     = mol zat terlarut
                                                        Liter larutan
                     V terlarut = 80 gram / 1,303 gram / ml = 61,39 ml
                     V pelarut = 120 gram / 1 gram / ml = 120 ml
                     V larutan = 181,39 ml = 0,18139 l
                     M             =   98 mol   =  540,27 mol / l
                                         0,18139 l
d)     Fraksi Mol zat terlarut
Mol terlarut = 0,816                   Mol pelarut = 6,67
X = jumlah mol terlarut   =  0,816  = 0,109
                                jumlah mol larutan        7,48
                     X = Jumlah mol pelarut  =  6,67  = 0,89
                             jumlah mol larutan     7,48


2)      Lengkapilah Tabel Dibawah ini

Zat
Terlarut
Gram Zat
Terlarut
Mol Zat
Terlarut
Volume
Larutan
Molaritas
NaNO3
25
A. 0,29 mol
B. 0,2416 l
1,2
NaNO3
C. 31,28 gram
D. 0, 368 mol
16 liter
0,023
KBr
91
E. 0,76 mol
450 ml
F. 1,699mol / l
KBr
G. 49,98 gram
0,42
 H. 0, 233 l
1,8



A.        Mol zat terlarut = gram / Mr
                          = 25 / 85
                          = 0,29 mol
B.     M = mol zat terlarut
            Liter larutan
  1,2 =     0,29
             liter larutan
   Liter larutan = 0,29 / 1,2 
                        = 0,2416 l
C.     Mol = massa zat terlarut
                       Mr
   0,368 = massa terlarut / 85
   massa terlarut = 85x0.368
                          = 31,28 gram
D.    M = mol zat terlarut
            Liter larutan
   0,023 = mol / 16
    mol = 16x0.023
           = 0,368
E.     Mol zat terlarut = gr / mr
                            = 91 / 119 = 0,76 mol
F.      M = Mol zat terlarut
            Liter larutan
        = 0, 76 mol / 0,45 l = 1,699 mol / l
G.    Mol zat terlarut = gram zat terlarut
                                       Mr
                  0,42    = Gram terlarut / 119
   gram terlarut     = 119x0.42
                             = 49,98 gram

 H.    M = mol zat terlarut
          Liter larutan
 1,8 = 0,42 / liter larutan
 liter larutan = 0,42 / 1,8 = 0, 233 l



















DAFTAR PUSTAKA

Hiskia Achmad, 1992, Wujud Zat dan Kesetimbangan Kimia. Bandung: CitraAditya Bakti
Atkins, PW. 1994, Physical Chemistry, 5th.ed. Oxford : Oxford University Press
Arthur A. Frost dan RG. Pearson, 1961. Kinetics and Mechanism, 2nd ed. New York : John Willey and Sons Inc
Endang W Laksono, Isana SYL, 2003, Kimia Fisika III, Jakarta : Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar